Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ka-Lam Di Antara Jiwa-Jiwa yang Gundah


Berawal dari bincang-bincang kami di teras rumah, yaitu terkait kegiatan membaca dan menulis. Lalu seperti ada sesuatu yang berkecamuk di dalam jiwa. Tentang bagaimana menggalakkan literasi, bagaimana menulis, dan bagaimana membaca. Hingga kami menemui suatu noktah “Bagaimana kalau kita membentuk komunitas”. Karena kami berpikir, hanya dengan jalan inilah kami bisa mengepakkan saya lebih lebar, untuk menggapai sebuah mimpi.

Baca juga: Mengapa Harus Ka-Lam?

Jika Gol A Gong membetuk sebuah komunitas yang bernama “Rumah Dunia”. Kemudian Isak Harry membentuk “Sastra Senja” dan Akaliris, lalu Pak Muhammad Hifni mendirikan “Komunitas Siswa Menulis (KSM), begitu pula puluhan bahkan ratusan komunitas literasi lainnya di tanah air, maka sudah selayaknya kami di sini, di Yayasan PP Darul Iman Wattaqwa NW Boro’Tumbuh merajut mimpi bersama komunitas yang bernama Ka-Lam (Komunitas Literasi Madrasah).

Baca juga: Lahirnya Ka-Lam dari Sebuah Mimpi Ngeri

Post a Comment for "Ka-Lam Di Antara Jiwa-Jiwa yang Gundah"